jeffry elferialdy

jeffry elferialdy

Sabtu, 02 April 2011

Penyusutan, Amortisasi, dan Alokasi Biaya

Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi.

Sesuai dengan kelaziman usaha, pengeluaran yang mempunyai peranan terhadap penghasilan untuk beberapa tahun, pembebanannya dilakukan sesuai dengan jumlah tahun lamanya pengeluaran tersebut berperan terhadap penghasilan. Contoh : pada bulan April 2007 wajib pajak menyewa sebuah kantor untuk jangka waktu lima tahun sebesar Rp.60 juta. Maka biaya sewa tahun 2007 hanya sebesar Rp.60 juta x (9/60) atau sebesar Rp.9 juta saja.

Walaupun demikian, tidak ada larangan jika wajib pajak melakukan amortisasi atas biaya sewa tersebut. Larangan hanya untuk pembebanan sekaligus. Metode untuk penyusutan dan amortisasi untuk keperluan pajak sebagai berikut :
a). Garis Lurus (GL), yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.

b). Saldo Menurun (SM), yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas.

Berikut tarif yang berlaku untuk penyusutan :
Garis Lurus : [1] kelompok 1 untuk aktiva dengan masa manfaat s.d. 4 tahun, tarifnya 25%; [2] kelompok 2 untuk aktiva dengan masa manfaat 8 tahun, tarifnya 12,5%; [3] kelompok 3 untuk aktiva dengan masa manfaat 16 tahun, tarifnya 6,25%; dan [4] kelompok 4 untuk aktiva dengan masa manfaat 20 tahun, tarifnya 5%.

Saldo Menurun : [1] kelompok 1 untuk aktiva dengan masa manfaat s.d. 4 tahun, tarifnya 50%; [2] kelompok 2 untuk aktiva dengan masa manfaat 8 tahun, tarifnya 25%; [3] kelompok 3 untuk aktiva dengan masa manfaat 16 tahun, tarifnya 12,5%; dan [4] kelompok 4 untuk aktiva dengan masa manfaat 20 tahun, tarifnya 10%.

Jadi tarif penyusutan SM dua kali tarif penyusutan GL. Harap diingat, untuk keperluan pajak, penyusutan dihitung per bulan. Seandainya kita beli aktiva tanggal 30 pun maka pada bulan tersebut sudah boleh disusutkan.

Selain itu, tarif diatas tidak berlaku untuk bangunan. Bangunan hanya boleh dihitung dengan GL dan tarifnya 5%, kecuali jika bukan bangunan permanen maka tarifnya 10% saja.

Jika terjadi pengalihan aktiva atau kejadian luar biasa, seperti kebakaran atau banjir, maka aktiva tersebut disusutkan sekaligus. Artinya, nilai buku yang ada langsung dibiayakan. Sebaliknya, jika dijua maka harga jual merupakan penghasilan, jika mendapat penggantian asuransi kerugian maka penggantian asuransi tersebut merupakan penghasilan.

Kerugian Piutang dan Pembebasan Hutang

1. Perlakuan Akuntansi
a.
Secara akuntansi komersial, perusahaan dapat membentuk penyisihan (cadangan) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kredit macet (piutang yang tidak dapat ditagih)
b.
Atas piutang yang diragukan tingkat kolektibilitasnya tersebut, perusahaan dapat menghapuskan dan membebankannya ke dalam perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
2. Perlakuan Pajak (Pasal 6 ayat (1) huruf h UU No. 17 TAHUN 2000 Jo KEP - 238/PJ./2001)
a. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai biaya, dengan syarat :
 
-
Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan rugi laba komersial.
 
-
Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan. Perjanjian tertulis tersebut harus memuat data dan informasi mengenai kreditur, debitur, pihak ketiga terkait, pinjaman dan bentuk perjanjian restrukturisasi yang dilakukan, serta harus disahkan oleh Notaris.
 
-
Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus (dapat berupa penerbitan internal asosiasi atau sejenisnya), dan
 
-
Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih, fotokopi bukti penyerahan perkara penagihan ke BUPLN, fotokopi perjanjian restrukturisasi utang usaha yang telah dilegalisir oleh Noteris, dan bukti pengumuman dalam penerbitan umum/khusus kepada Direktorat Jenderal Pajak (dilampirkan dalam SPT-nya).
b.
Daftar piutang harus memuat data dan informasi mengenai nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),serta jumlah piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih.
c.
Debitur-debitur yang wajib dicantumkan NPWP-nya dalam daftar piutang adalah :
 
-
Seluruh debitur wajib pajak badan;
 
-
Debitur wajib pajak orang pribadi yang jumlah utangnya lebih dari Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah);
 
-
Debitur wajib pajak orang pribadi yang jumlah utangnya kurang dari Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sepanjang telah memiliki NPWP;
 
-
Apabila jumlah debitur lebih dari 100 (seratus) dan nilai piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dari masing-masing debitur tidak lebih dari Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), maka daftar piutang dapat dibuat secara kumulatif disertai dengan jumlah debitur kecil dan jumlah total nilai piutang.
d.
Penghapusan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang telah memenuhi persyaratan untuk dibebankan sebagai biaya, dapat dilakukan sekaligus oleh kreditur WPDN meskipun debitur memperoleh perlakuan penundaan penghasilan atas keuntungan karena pembebasan utang berdasarkan KEP - 237/PJ./2001.
e.
Apabila dikemudian hari debitur melunasi piutang yang sudah dihapuskan tersebut, maka jumlah piutang yang dilunasi merupakan penghasilan bagi kreditur pada tahun pajak diterimanya pelunasan.
f.
Pajak keluaran atas piutang yang sudah dihapuskan dan dilaporkan dalam SPT, tidak dapat dibatalkan atau ditarik kembali oleh PKP Penjual
g.
Pajak masukan atas piutang yang sudah dihapuskan dan sudah dikreditkan dalam SPT-nya, tidak perlu dibatalkan oleh PKP pembeli/penerima jasa ( PP Nomor 143 Tahun 2000 Jo PP Nomor 24 Tahun 2002 )

Kapan saat mulai dilakukannya penyusutan?

Kapan saat mulai dilakukannya penyusutan?

  Penyusutan dimulai:
 
1.
pada bulan dilakukannya pengeluaran; atau
2.
pada bulan selesainya pengerjaan suatu harta sehingga penyusutan pada tahun pertama dihitung secara pro-rata; atau
3.
dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan; atau
4.
dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan yakni saat mulai berproduksi dan bukan saat diterima atau diperolehnya penghasilan

Bagaimana tarif penyusutan dan golongan aktiva berwujud menurut UU PPh?
 
Kelompok Harta Berwujud
Masa Manfaat
Tarif penyusutan sesuai metode


Garis Lurus
Saldo Menurun
I.
Bukan Bangunan


Kelompok 1
4 tahun
25%
50%
Kelompok 2
8 tahun
12,5%
25%
Kelompok 3
16 tahun
6,25%
12,5%
Kelompok 4
20 tahun
5%
10%




II.
Bangunan


Permanen
20 tahun

5%
Tidak Permanen
10 tahun

10%

   
Pasal 11 UU PPh
Sebutkan metode penyusutan aktiva tetap yang diperkenankan UU Perpajakan dan apakah dasar penyusutannya?
  1.
Metode garis lurus (straight line method), dasar penyusutan adalah harga perolehan
  2.
Metode saldo menurun (declining balance method), dasar penyusutan adalah nilai sisa buku fiskal

Pasal 11 UU PPh
Apa yang dimaksud dengan penyusutan metode garis lurus?
Penyusutan dengan metode garis lurus adalah penyusutan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut

   
Pasal 11 UU PPh

Bagaimana penghitungan penyusutan dengan metode garis lurus?
  PT. Vunjunk membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud seharga Rp.10.000.000 pada tanggal 8 Juli 2003, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva tersebut berdasarkan metode garis lurus adalah sebagai berikut :
 
Tahun
Harga Perolehan
%Penyusutan
Biaya Penyusutan
Nilai Sisa Buku
2003
Rp. 10.000.000
25%
Rp. 1.250.000
Rp. 8.750.000
2004

25%
Rp. 2.500.000
Rp. 6.250.000
2005

25%
Rp. 2.500.000
Rp. 3.750.000
2006

25%
Rp. 2.500.000
Rp. 1.250.000
2007

25%
Rp. 1.250.000
Rp. 0

  Keterangan :
  Untuk tahun 2003 biaya penyusutan dihitung berdasarkan 6/12 x 25% x biaya perolehan, karena pembelian dimulai pada bulan Juli 2003 sehingga biaya yang diperkenankan hanya dari bulan Juli 2003 sampai Desember 2003 yaitu selama 6 bulan.
 
  Untuk tahun 2007 biaya penyusutan dihitung berdasarkan 6/12 x 25% x biaya perolehan, karena sisa masa manfaat hanya untuk bulan Januari 2007 sampai Juni 2007 yaitu selama 6 bulan.
   
Pasal 11 UU PPh

Apa yang dimaksud dengan penyusutan dengan metode saldo menurun?
Penyusutan dengan metode saldo menurun adalah penyusutan dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku

Pasal 11 UU PPh

Bagaimana perlakuan nilai sisa buku suatu aktiva tetap pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan metode saldo menurun?
Nilai sisa buku suatu aktiva pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan metode saldo menurun harus disusutkan sekaligus

Pasal 11 UU PPh

Bagaimana penghitungan penyusutan dengan metode saldo menurun?
PT. Dwi Ledeng membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud seharga Rp.10.000.000 pada tanggal 20 Juli 2003, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva tersebut berdasarkan metode saldo menurun adalah sebagai berikut :

 
Tahun
Harga Perolehan
%Penyusutan
Biaya Penyusutan
Nilai Sisa Buku
2003
Rp. 10.000.000
50%
Rp. 2.500.000
Rp. 7.500.000
2004

50%
Rp. 3.250.000
Rp. 3.250.000
2005

50%
Rp. 1.625.000
Rp. 1.625.000
2006

50%
Rp. 812.500
Rp. 812.500
2007
disusutkan sekaligus
50%
Rp. 812.500
Rp. 0

 
Keterangan :
Untuk tahun 2003 biaya penyusutan dihitung berdasarkan 6/12 x 50% x biaya perolehan, karena pembelian dimulai pada bulan Juli 2003 sehingga biaya yang diperkenankan hanya dari bulan Juli 2003 sampai Desember 2003 yaitu selama 6 bulan.

Pasal 11 UU PPh

Bagaimana perlakuan nilai sisa buku suatu harta yang dialihkan?
Nilai sisa buku suatu harta yang dialihkan dibebankan sebagai kerugian pada:
1.
tahun terjadikan pengalihan tersebut; atau
2.
dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada suatu masa kemudian dalam hal hasil penggantian asuransi atas harta tersebut baru dapat diketahui dengan pasti di masa kemudian.

 
Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila harta dialihkan untuk tujuan bantuan sumbangan, hibahan yang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau pengusaan antara pihak-pihak yang bersangkutan


Pasal 11 UU PPh

Yang dimaksud dengan bangunan tidak permanen adalah:
1.
bangunan yang bersifat sementara dan terbuat dari bahan yang tidak tahan lama; atau
2.
bangunan yang dapat dipindah-pindahkan;
yang masa manfaatnya tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
Misalnya, barak atau asrama yang terbuat dari kayu untuk karyawan

Penyusutan dan Amortisasi

Bagaimana cara penyusutan harta berwujud?

  • Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dilakukan dengan metode garis lurus (straight-line method) dan atau metode saldo menurun (declining balance method) secara taat azas.
  • Khusus bangunan hanya dapat disusutkan dengan metode garis lurus.
  • Penyusutan untuk pertama kali dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut.
  • Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, Wajib Pajak diperkenankan melakukan penyusutan mulai pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang bersangkutan mulai menghasilkan.
  • Dasar penyusutan atas harta yang telah dilakukan penilaian kembali (revaluasi) adalah nilai setelah dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut.
  • Tabel masa manfaat dan tarif penyusutan harta berwujud:
  • Menteri Keuangan menetapkan jenis-jenis harta yang termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud dan ketentuan khusus mengenai penyusutan atas harta berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam usaha tertentu.
  • Apabila terjadi pengalihan atau penarikan harta, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh dibukukan sebagai penghasilan pada tahun terjadinya penarikan harta atau pada tahun terjadinya penggantian asuransi atas persetujuan Direktur Jenderal Pajak.
  • Apabila terjadi pengalihan harta dalam rangka bantuan sumbangan atau hibah yang memenuhi syarat sebagai bukan Objek Pajak, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan.

Bagaimana cara amortisasi harta tak berwujud?

  • Amortisasi atas pengeluaran harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, dilakukan dengan metode garis lurus (straight-line method) dan atau metode saldo menurun (declining balance method) secara taat azas.
  • Tabel masa manfaat dan tarif amortisasi harta tak berwujud: Kelompok Harta Tak Berwujud Masa Manfaat Tarif Amortisasi
Garis Lurus Saldo Menurun Kelompok 1 4 tahun 25% 50% Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25% Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5% Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
  • Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal suatu perusahaan dibebankan pada tahun terjadinya pengeluaran atau diamortisasi sesuai dengan tabel masa manfaat dan tarif amortisasi.
  • Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain di bidang penambangan minyak dan gas bumi dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi.
Metode satuan produksi dilakukan dengan menerapkan persentase amortisasi yang besarnya setiap tahun sama dengan persentase perbandingan antara realisasi penambangan minyak dan gas bumi pada tahun yang bersangkutan dengan taksiran jumlah seluruh kandungan minyak dan gas bumi di lokasi tersebut yang dapat diproduksi. Apabila ternyata jumlah produksi yang sebenarnya lebih kecil dari yang diperkirakan, sehingga masih terdapat sisa pengeluaran untuk memperoleh hak atau pengeluaran lain, maka atas sisa pengeluaran tersebut boleh dibebankan sekaligus dalam tahun pajak yang bersangkutan.
  • Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak penambangan selain minyak dan gas bumi, hak pengusahaan hutan, dan hak pengusahaan sumber alam serta hasil alam lainnya, dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi paling tinggi 20% setahun.
(contoh )
Pengeluaran untuk memperoleh hak pengusahaan hutan yang mempunyai potensi 10.000.000 ton kayu sebesar Rp 500.000.000,00 diamortisasi sesuai dengan persentase satuan produksi yang direalisasikan dalam tahun yang bersangkutan. Jika dalam satu tahun pajak ternyata jumlah produksi mencapai 3.000.000 ton yang berarti 30% dari potensi yang tersedia, maka walaupun jumlah produksi pada tahun tersebut mencapai 30% dari jumlah potensi yang tersedia, besarnya amortisasi yang diperkenankan untuk dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun tersebut paling tinggi adalah 20% dari pengeluaran atau sebesar Rp 100.000.000,00.
Pengeluaran sebelum operasi komersial dikapitalisasi dan diamortisasi sesuai dengan tabel masa manfaat dan tarif amortisasi.
Pengertian pengeluaran yang dilakukan sebelum operasi komersial adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum operasi komersial, misalnya, biaya studi kelayakan dan biaya produksi percobaan tetapi tidak termasuk biaya-biaya operasional yang sifatnya rutin, seperti gaji pegawai, biaya rekening listrik dan telepon, dan biaya kantor lainnya. Untuk pengeluaran operasional yang rutin ini tidak boleh dikapitalisasi tetapi dibebankan sekaligus pada tahun pengeluaran.
Apabila terjadi pengalihan harta tak berwujud atau hak-hak lainnya, maka nilai sisa buku harta atau hak-hak tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumla yang diterima sebagai penggantian merupakan penghasilan pada tahun terjadinya pengalihan tersebut.
(contoh)
PT X mengeluarkan biaya untuk memperoleh hak penambangan minyak dan gas bumi di suatu lokasi sebesar Rp 500.000.000,00. Taksiran jumlah kandungan minyak di daerah tersebut adalah sebanyak 200.000.000 barel. Setelah produksi minyak dan gas bumi mencapai 100.000.000 barel, PT X menjual hak penambangan tersebut kepada pihak lain dengan harga sebesar Rp 300.000.000,00.
Penghitungan penghasilan dan kerugian dari penjualan hak tersebut dan pembukuannya adalah sebagai berikut: Harga perolehan Rp 500.000.000,00 Amortisasi yang telah dilakukan : 100.000.000 / 200.000.000 barel (50%) Rp 250.000.000,00 Nilai sisa buku harta Rp 250.000.000,00 Harga jual harta Rp 300.000.000,00 Dalam pembukuan, nilai sisa buku sebesar Rp 250.000.000,00 dicatat sebagai kerugian sedang harga jual sebesar Rp 300.000.000,00 dicatat sebagai penghasilan.
  • Apabila terjadi pengalihan harta dalam rangka bantuan sumbangan atau hibah berupa harta tak berwujud yang memenuhi syarat sebagai bukan Objek Pajak, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan.

Sejarah Singkat MYOB

1. Sejarah Singkat MYOB

MYOB merupakan program computer akuntansi (accounting software),MYOB dimulai di Australia pada tahun 1991 dan merupakan salah satu perusahaan yang sukses mengenali kebutuhan yang unik dari perusahaan kecil-menengah sampai perusahaan menengah-besar akan sistem manajemen bisnis (business management systems) yang powerful, mudah dan terjangkau.
Banyak penghargaan diterima oleh jajaran produk MYOB sejak tahun 1991 sampai sekarang.
Sukses ini kemudian berkembang ke seluruh dunia,MYOB pada tahun itu juga memenangkan MacWorld Award untuk kategori Best Accounting Software dan kategori Best Newcomer Software.
Tahun 1996, MYOB Inc., terus berkembang dan bergerak dibawah payung MYOB Limited. MYOB kemudian mengembangkan 6 cabang untuk meng-cover pemasaran MYOB di seluruh dunia, yaitu MYOB US, Inc., MYOB Canada Inc., MYOB Australia Pty Ltd., MYOB New Zealand, MYOB UK Ltd. dan MYOB Asia, yang saat ini terus berkembang dengan munculnya versi khusus negara lainnya, versi Malaysia adalah yang pertama dia Asia, sebelum munculnya versi Singapura, Hongkong dan Asia-International, dan sekarang telah lebih banyak lagi versi negara yang tersedia.
MYOB Accounting versi 15.0 dan Premier versi 9.0 merupakan program yang sudah di operasionalkan oleh para pengolah data-data keuangan. Dengan adanya MYOB Accounting rilis yang baru versi 17.0 menjadi mempermudah dalam penyajian laporan keuangan, khususnya dalam lingkup Accounting Financial (akuntansi keuangan). Namun untuk pembahasan ini lebih memfokuskan pada MYOB Accounting versi 15.0. Berdasarkan komparatif secara fisik terlihat perbedaan antara MYOB Accounting versi 15.0 dengan versi Premier 9.0.
  • MYOB Accounting versi 15.0 digunakan untuk kegiatan administrasi perusahaan yang memiliki transaksi dengan satu sistem mata uang (single currency). Ex, rupiah. Kegiatan administrasinya pun hanya menggunakan satu komputer saja.
  • MYOB Premier 9.0 digunakan untuk kegiatan administrasi perusahaan yang memiliki transaksi dengan berbagai mata uang (multi currency). Ex, IDR dan U$$. Kegiatan administrasinya biasanya melibatkan banyak komputer yang berhubungan satu sama lain (integrated networking).
Dengan berkembangnya informasi keuangan yang bersifat urgent. Sehingga diperlukan suatu instrument pengolahan data-data keuangan menjadi informasi keuangan yang bersifat final. MYOB sebagai software yang mampu mengolah setiap input data menjadi output informasi secara cepat. Namun perlu diketahui bahwa MYOB dibuat untuk memenuhi kebutuhan akuntansi perusahaan. Menutup kemungkinan bahwa software MYOB bisa dioperasionalisasikan untuk membuat laporan keuangan seperti yang lazim dalam Accounting Based (Akuntansi Dasar).

2. Kegunaan MYOB dlm keg.adm perusahaan

Berikut kegunaan MYOB dalam kegiatan administrasi perusahaan:
  • Alat bantu orang – orang untuk menyelesaikan pekerjaan akuntansi
  • Menghemat waktu dalam mengelola dan menjalankan pembukuan
  • Mengerti lebih dalam bisnis
  • membantu kita dalam proses penjualan dan pembelian, track piutang dagang (receivable), hutang dagang (payables) and pajak (GST), email your quotes dan invoice dan banyak lagi – semuanya hanya dengan meng-klik beberapa tombol saja.
  • Mengelola barang dagangan
  • Untuk memenuhi kebutuhan akuntansi perusahaan,dll

3. Peranan MYOB dlm siklus akuntansi perusahaan jasa


  • Sebagai alat komunikasi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam proses implimentasi dalam pengoperasian MYOB
  • Sebagai alat untuk mempermudahkan kita untuk mencatat transaksi dalam perusahaan jasa

4. Fungsi & fasilitas MYOB

Dalam aplikasinya (Applied) MYOB mempunyai berbagai fungsi dan fasilitas-fasilitas (fitur). Seperti dalam baris menu yang terdiri dari delapan kelompok menu pilihan untuk mengakses perintah, sub menu dan kotak dialog: File, Edit, Lists, Command Centres, Setup, Reports, Window, dan Help.
Sedangkan pada Modul Command Centre terdiri dari delapan modul, yang merupakan pembagian dari kegiatan akuntansi, meliputi: Accounts, Banking, Sales, Time Billing, Purchases, Payroll, Inventory, dan Card File. Dalam pengelompokan akun, MYOB sedikit berbeda dengan teori akuntansi. Hal ini untuk efisiensi dan kemudahan penggunaan saja. Jumlah Digit Akun: Akun (Accounts) dalam MYOB terdiri dari 5 digit (X.XXXX). dan untuk tipe Akun (Account Type) MYOB membagi 8 kelompok akun, yaitu: Assets (kelompok aktiva), Liability (kelompok kewajiban), Equity (kelompok ekuitas), Income (kelompok Penghasilan/Penjualan), Cost Of Sales (kelompok harga pokok penjualan), Expense (kelompok beban), Other Income (kelompok penghasilan lain-lain), Other Expense (kelompok beban lain-lain). Dalam hal penentuan tipe header dan detail, header digunakan untuk setiap akun yang masih memiliki akun anak, biasanya untuk jenis akun kelompok, sedangkan Detail digunakan untuk setiap akun yang tidak memiliki akun anak lagi; biasanya untuk akun subkelompok. Dalam hal ini setiap akun detail harus disesuaikan (mengatur level akun) berdasarkan header masing-masing kelompok dengan menggunakan UP; untuk menggeser akun ke kiri dan Down; untuk menggeser akun ke kanan.
Dalam tahapan pembuatan data baru, setiap user (pengguna) dihadapkan pada tiga pilihan pada bagian Accounts List: 1. I would like to start with one of the lists provided by MYOB Accounting (menggunakan akun-akun yang sudah disediakan oleh MYOB), 2. I Would like to import a list of accounts provided by my accountant after I’m done creating my company file (menggunakan akun-akun yang sebelumnya di buat di Ms. Excel untuk kemudian di import dalam MYOB system), 3. I would like to build by my own accounts list once I begin using MYOB (menggunakan sebagian dari akun MYOB dan selanjutnya membuat akun-akun sendiri-sesuai dengan kebutuhan recording). Ketika dalam kondisi memilih import maka user tersebut diharuskan mengimport akun-akun yang sudah di format dalam bentuk Text (Tab delimited) di Ms. Excel (lebih detailnya lihat pada penjelasan materi Import yang lalu). Begitu pula pada saat penggunaan linked accounts (akun yang terhubung dengan akun lain): Pada posisi Accounts & Banking Accounts (akun buku besar dank as/ bank), Sales Linked Accounts (akun-akun yang terkait dalam penjualan), Purchases Linked Accounts (akun-akun yang terkait dalam transaksi pembelian, Payroll Linked Accounts (berkaitan dengan penggajian). Untuk mengisi daftar relasi menggunakan Card File, yang terdiri dari bagian Customer (pelanggan), Supplier (pemasok), Employee (karyawan), dan Personal (individu)-untuk penjelasan detailnya lihat catatan yang lalu.
Bukti Transaksi & Entri Data, menggunakan modul Banking, khusus mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas bank-untuk penjelasan detailnya lihat catatan yang lalu. Dalam tahapan penginputan setiap bukti transaksi keuangan perlu diklasifikasikan terlebih dahulu. Berdasarkan sistem dan prosedur penerimaan kas (receive money) berbeda dengan berdasrkan sistem dan prosedur pengeluaran kas (spend money). Bukti transaksi pada hakekatnya sebagai dasar dalam pengolahan untuk dijadikan informasi keuangan. Ketika terjadi suatu pengeluaran tanpa dilandasi dengan adanya bukti pengeluaran maka bisa terjadi kesalahan interpretasi. Bukti transaksi juga sebagai catatan historis yang menunjukan spesifikasi kegiatan beserta jumlah nominal yang tertera.
MYOB Accounting Software memudahkan anda dalam mendesign accounting process sesuai dengan kehendak anda sehingga lebih mudah digunakan ketika mencari informasi tentang bisnis anda. Dengan MYOB Accounting’s powerful inventory management system, anda akan dapat dengan mudah mengetahui secara tepat jumlah stock jumlah pemesanan dan berapa yang sudah komit (committed).
MYOB Accounting Software dapat melakukan analisa atas bisnis anda dengan lebih dari 160 cara,sehingga banyak orang yang menggunakan software ini
Lebih mudah membuat keputusan dalam bisnis jika anda mempunyai informasi yang tepat dan sangat detail:
- Lebih dari 160 laporan dan chart
- Nilai Profit & Loss dan Balance Sheet terbaru
- Membuat laporan yang menyeluruh kemudian rubah menjadi Microsoft Excel file untuk melakukan analisa lebih dalam.
- Email atau save semua laporan ke disk untuk accountant anda
- Gunakan Company Data Auditor untuk mendeteksi kesalahan umum dalam proses dan untuk memastikan integrasi informasi pada bisnis anda,dll

berikut beberapa penjelasan dari saya tentang MYOB semoga berguna bagi orang -orang yg membuka ini semua!!Amien

Berikut beberapa istilah akuntansi

  • Aktiva(asset)
  • Aktiva lancar (Current Assets)
  • Kas (cash)
  • Effeck / surat-surat berharga (Marketeble Securities)
  • Piutang dagang (account Receivable)
  • Piutang Wesel (Notes Receivable)
  • Persediaan barang dagangan­(Merchandise inventory)
  • Pendapatan yg masih harus ditagih (Accrued Revenues)
  • Perskot biaya(prepaid expenses):
  • Sewa dibayar dimuka(prepaid rent)
  • Iklan dibayar dimuka(prepaid advertising)
  • Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)
  • Perlengkapan (Supplies)
  • Perlengkapan kantor (office supplies)
  • Perlengkapan Toko (store supplies)
  • Aktiva tetap (Fixes Assets)
  • Investasi jangka panjang
  • Investasi dalam saham PT AA (Invesment in stock PT AA)
  • Investasi dalam obligasi PT BB (Invesment in bonds PT BB)
  • Aktiva tetap berwujud (Tangible fixed assets)
  • Tanah (Land)
  • Gedung (Building)
  • Mesin-mesin (Machinery)
  • Peralatan (Equipment)
  • Truk Pengangkutan (Delivery Truck)
  • Aktiva tetap tidak berwujud (Intangible fixed assets)
  • Goodwill
  • Hak Paten
  • Hak Cipta
  • Merek dagang
  • Hutang (Liablities)
  • Hutang lancar/jangka pendek (Current Liabilities)
  • Hutang dagang (Accounts Payable)
  • Hutang Wesel (Notes Payable)
  • Biaya – biaya yang masih harus dibayar (Accrued Expenses)
  • pendapatan – pendapatan diterima dimuka (Deferred revenue/unearned renue)
  • Hutang jangka panjang (Long term liabilities)
  • Hutang hipotik (Mortgage Payable)
  • Hutang Obligasi (Bonds Payable)
  • KIK (kredit investasi kecil)
  • KMKP (kredi modal kerja permanen )
  • Modal (Capital / Owner’s Equity)
  • Pendapatan (Revenues)
  • Biaya/beban (Expenses)
  • Beban perlengkapan(supplies expense)
  • Beban gaji(salaries expense)
  • beban sewa(Rent expense)
  • beban iklan(advertising expense)
  • beban asuransi(insurance expense))
  • Beban bunga(interest Expense),
  • Kerugian piutang tak bertagih (Bad Debt Expense))
  • Persediaan (inventory)
  • Asuransi dibayar dimuka (prepaid Insurance)
  • Perlengkapan kantor (office supplies)
  • PPN masuk (VAT IN)
  • Tanah (land)
  • Gedung (building)
  • Kendaraan (car)
  • Akumulasi penyusutan gedung (accumulated depr.for.building)
  • Akumulasi penyusutan kendaraan (accumulated depr.for.car)
  • Peralatan (Equipment)
  • Akumulasi penyusutan peralatan (accumulated depr.for.equipment)
  • Hutang pajak (Tax payable)
  • Hutang gaji (wages payable)
  • Hutang usaha (account payable)
  • Beban yang masih harus dibayar (expanse payable)
  • PPN keluar (VAT OUT)
  • Modal saham (capital stock)
  • Retur penjualan (retured earning)
  • Deviden (dividend)
  • Penjualan (sales)
  • Harga pokok penjualan (COGS)
  • Agio saham (additional paid-in capital)
  • Laba ditahan yang diappropisasi (appropriated retained earning)
  • Efek tersedia untuk dijual (avaiable-for sale securities)
  • Dewan direksi (board of directors)
  • Penggabungan Usaha (business combination)
  • Dapat ditarik (callable)
  • Deviden tunai (cash dividen)
  • Dapat dikonversi (convertible)
  • Metode biaya (cost method)
  • Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock)
  • Deriatif (deriative)
  • Waran pisah (deriative)
  • Tunggakan deviden (devidens in arrears)
  • Cadangan ekuitas (equity reserve)
  • Metode nilai wajar (fair value method)
  • Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (foreign
  • currency translation adjustment)
  • Metode nilai interistik (interistic value)
  • Deviden saham dalam jumlah besar (large stock dividen)
  • Deviden likuidasi (liquidating dividend).
  • Beban gaji (wages expanse)
  • Rumah tangga kantor (office household)
  • Beban telepon dan listrik (teleph & Electricity Exp)
  • Beban asuransi (insurance expanse)
  • Beban piutang tak tertagih (bad dept expanse)
  • Beban perlengkapan (supplies expanse)
  • Beban penyusutan gedung (dep. Building expanse)
  • Beban peny kendaraan (dep. Car expanse)
  • Beban peny peralatan (dep. Equipment expanse)
  • Beban lain2 (other expanse)
  • Aktiva operasi tidak lancar (noncurrent operating assets)
  • Aktiva tak berwujud (intangible assets)
  • Biaya pengembangan software (software development cost)
  • Biaya yang di kapitalisasi (capitalized assets)
  • Goodwill
  • Goodwill negatif (negative goodwill)
  • Kelayakan teknologi (technological feasibility)
  • Kewajiban penghentian aktiva(asset retirement obligation)
  • Komponen(component)
  • Metode biaya penuh (full cost method)
  • Metode pembelian(purchase method)
  • Metode usaha yang berhasil (successful effors method)
  • Pembaruan (ranewals)
  • Pembelian secara paket (basket purchase)
  • Pemeliharan (maintenance)
  • Penambahan (additions)
  • Penelitian (reseach)
  • Penelitian dan pengembangan (reseach and development)
  • Penemuan (discovery)
  • Pengembangan (development)
  • Penggantian (replacement)
  • Perbaikan (repair)
  • Rasio perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover ration)
  • Sewa guna usaha koperasi (operating lease)
  • Sewa guna usaha modal (capital lease)
  • Sumbangan (donation)
  • Aktiva sejenis (smilar asset)
  • Aktiva tidak sejenis (dissimilar assets)
  • Amortisasi (amortization)
  • Deplesi (depletion)
  • Kerugian (loss)
  • Kerugian yang diindikasikan (indicated loss)
  • Keuntungan (gain)
  • Keuntungan ditangguhkan (deferred gain)
  • Nilai buku (book value)
  • Nilai residu/sisa (residual/salvage value)
  • Penurunan nilai (impairment)
  • Penyusutan garis luruh (straight line depreciation)
  • Penyusutan yang dipercepat (accelerated depreciation)
  • Penyusutan (depreciation)
  • Penyusutan faktor pemakaian (use-factor depreciation)
  • Penyusutan faktor waktu (time-factor depreciation)
  • Penyusutan gabungan (composite depreciation)
  • Penyusutan jam sisa(service-hours depreciation)
  • Penyusutan jumlah angka tahun (sum-of-the years-digit depreciation)
  • Penyusutan jumlah unit produksi (productive-output-depreciation)
  • Penyusutan kelompok (group depreciation)
  • Penyusutan per uni (uni depreciation)
  • Penyusutan saldo menurun (declining balance depreciation)
  • Penyusutan saldo menurun ganda (double-declining-balance-depreciatoin)
  • Sumber daya alam (natrual resources)
  • Anak perusahaan (subsidiary company).
  • Kendali (control)
  • Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statement)
  • Metode ekuitas (equity method)
  • Pengaruh signifikan (significant influence)
  • Induk perusahaan (parent company)
  • Efek ekuitas (equity securies)
  • Efek motede ekuitas (equity method method securities)
  • Efek hutang (debt securities)
  • Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)
  • Opsi pembelian murah (bargain purchase option)
  • Opsi pembaharuan murah (bargain renewal option)
  • Sewa guna usaha modal (capital lease)
  • Sewa guna usaha pendanaan langsung (direct financing lease)
  • Biaya pelaksanaan (executory costs)
  • Nilai sisa atau nilai residu yang dijamin (guaranteed residual value)
  • Tingkat bunga implisit (implisit interest rate)
  • Tingkat bunga meningkat atau inkremental (incremental interest rate)
  • Biaya langsung awal (initial direct cost)
  • Sewa guna usaha (lease)
  • Masa sewa guna usaha (lease term)
  • Penggunaan aktiva sewa guna usaha (lease)
  • Pemilik aktiva sewa guna usaha (leasor)
  • Pembayaran minimum sewa guna usaha (minium lease payment)
  • Tidak dapat dibatalkan (noncancelable)
  • Sewa guna usaha penjualan (sales-type leases)
  • Nilai sisa atau nilai residu yang tidak dijamin (unguaranteed residual value)
  • Penjualan dan penyewaan kembali (sale-leaseback)
  • Metode aktiva dan kewajiban untuk alokasi pejak antarperiode (assets and liability method of interperiod tax allocation)
  • Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
  • Tarif pajak efektif (effective tax rate)
  • Laba akuntansi atau laba keuangan (financial income)
  • Alokasi pajak antarperiod (interperiod tax allocation)
  • Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryback)
  • Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryforward)
  • Perbedaan permanen atau beda tetap (permanent differences)
  • Laba kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
  • Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)
  • Perbedaan temporer (temporary differences)
  • Penyisihan penilaian (valuation allowance)
  • Metode aktiva dan kewajiban untuk alokasi pajak
  • antarperiode (assest and liability method of interperiod tax allocation)
  • Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
  • Tarif pajak efektif (effective tax rate)
  • Laba akuntansi atau laba keuangan (financial income)
  • Alokasi pajak antarperiode (interperiod tex allocation)
  • Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryback)
  • Perbedaan permanen atau beda tetap (permanent differences)
  • Laba kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
  • Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)
  • Perbedaan temporer (temporary differences)
  • Penyisihan penilaian(valuation allowance)
  • Akumulasi kewajiban imbalan (accumulated benefit obligation-ABO)
  • Beban pensiun periodik bersih (net periodic pension expense)
  • Biaya jasa (service cost)
  • Biaya jasa lalu (prior service cost)
  • Biaya pensiun dibayar dimuka/masih harus dibayar (prepaid/accured pension cost)
  • Biaya pensiun yang ditangghkan (deferred pension cost)
  • Dana pensiun (pension fund)
  • Keuntungan atau kerugian pensiun (pension gain or loss)
  • Keuntungan atau kerugian pensiun bersih yang belum diakui (unreconized net pension gain or loss)
  • Kewajiban pensiun minimum (minimum pension liability)
  • Kewajiban pensiun tambahan (additional pension liability)
  • Imbalan pascapensiun selai pensiun (postretirement benefit other then pensions)
  • Imbalan yang sudah menjadi hak (vested benefits)
  • Nilai dana pensiun yang terkait pasar (market-ralated value of the pension fund)
  • Nilai sekrang aktuarial (actuarial present value)
  • Nilai wajar dana pensiun (fair value of the pension fund)
  • Kurtailmen (penciutan) dalam program pensiun (curtailment of the a pension plan)
  • Penyelesaian program pensiun (settlement of a pension plan)
  • Periode jasa yang diharapkan (expected service period)
  • Program pensiun (pension plan)
  • Program pensiun dan kontribusi (iuran) pekerja (contributory pension plan)
  • Program pensiun iuran pasti (difined contribution pension plans)
  • Program pensiun imbalan pasti (difined benefit pension plans)
  • Program pensiun pemberi kerja tunggal (single-employer pension plans)
  • Program pensiun tanpa kontribusi (iuran) pekerja (noncontibutory pension plans)
  • Proyeksi kewajiban imbalan (protected benefit obligation-PBO)
  • Tanggal memenuhi syarat penuh (full eligibility date)
  • Tingkat bungan penyelesaian (settlement interest rate)
  • Tingkat pengembalian aktual dari dana pensiun (actual return on the pension fund)
  • Tingkat pengembalian yang diharapkan dari dana pensiun (expected return ofn the pension fund)
Terima kasih untuk orang-orang yang membuka ini !!^_^

Minggu, 27 Maret 2011

KONSEP DASAR AKUNTANSI

Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah
Kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat:
Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards).
Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan:
SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat
AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi
Accounting Principles Board
Tiga belas konsep dasar :
  • Entitas akuntansi
  • Usaha berlanjut
  • Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
  • Perioda- perioda waktu
  • Pengukuran dalam unit uang
  • Akrual
  • Harga pertukaran
  • Angka pendekatan
  • Pertimbangan
  • Informasi keuangan umum
  • Statement keuangan berkaitan secara mendasar
  • Substansi daripada bentuk
  • Materialitas
Wolk, Tearny dan Dodd
Empat konsep yang dianggap sebagai postulat :
  • Usaha berlanjut
  • Perioda waktu
  • Entitas akuntansi
  • Unit moneter
Anthony, Hawkins dan Merchant
Konsep dasar dibagi menjadi :
  • Pelandas statemen posisi keuangan : pengukuran dengan unit uang ; entitas ; usaha berlanjut ; kos dan aspek ganda.
  • Pelandas statemen laba- rugi : perioda akuntansi ; konservatisma ; realisasi ; penandingan ; konsistensi dan materialitas.
Paton dan Littleton
Konsep dasar :
  • Entitas bisnis atau kesatuan usaha
  • Kontinuitas kegiatan
  • Pengahargaan sepakatan
  • Kos melekat
  • Upaya dan capaian
  • Bukti terverifikasi dan objektif
  • Asumsi
Kesatuan usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri dan kedudukanya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
Prinsip akuntansi
Tiga konsep penting yang sangat berbeda maknannya yaitu :
  • Prinsip akuntansi : segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoretis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
  • Standar akuntansi
  • Prinsip akuntansi berterima umum ( PABU )
KERANGKA  KONSEPTUAL AKUNTANSI
1.     Definsi  dan  Tujuan
  1. “Suatu  system  yang  koheren  tentang  tujuan  dan  konsep  dasar  yg  sailing  berkaitan,  yg  diharapkan  dpt menghasilkan  standar  – standar  yg  konsisten  dan  memberi  pedoman  tentang  jenis,  fungsi  ,  dan  keterbatasan  akuntansi  keuangan dan pelaporan” (sumber : FASB 1978).
  2. IAI pada bulan September 1984 memutuskan untuk mengadopsi kerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai dasar penyusunan dan penyajian informasi keuangan di Indonesia.
  3. Tujuan : “Merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan”.
2.     Tujuan Laporan Keuangan Konvensional
  1. Tiga pihak yang terkait dengan laporan keuangan : (1) Perusahaan, (2) Pemakai, (3) Profesi Akuntansi
  2. Accounting Principles Board:
    1. Tujuan Khusus: “Menyajikan secara wajar dan sesuai dengan PABU mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam keuangan”.
    2. Tujuan Umum: “Memberikan informasi: sumber ekonomi, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan harta dan kewajiban, serta informasi yang relevan”.
    3. Tujuan Kualitatif:
1.  Relevan (Relevance)
2.  Dapat dipahami (Understanbility)
3.  Dapat diuji kebenarannya (Verifiability)
4.  Netral (Netrality)
5.  Tepat waktu (timeliness)
6.  Dapat diperbandingkan (Comparability)
7.  Kelengkapan (Completeness)
  • PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia):
    1. Memberi Informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal.
    2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto akibat kegiatan usaha.
    3. Memberikan informasi keuangan bagi pemakai laporan keuangan dalam menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan laba
    4. Memberikan informasi penting lainnya seperti aktivitas pembiayaan dan investasi
    5. Mengungkapkan sejauh mungkin info lain yang berhub dengan lap keu yang relevan dg kebutuhan pemakai lapkeu, seperti info mengenai kebijakan akuntansi yang digunakan.
  • SAK NO. 1:
“Menyediakan info yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bai sejumlah besar pemakai dan pengambil keputusan”.
Asumsi Dasar Akuntansi
  • Going Concern (Konsep Kelangsungan Usaha)
Dalam menyusun lap keu harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa yang akan datang, tdk ada asumsi akan dibubarkan.
  • Kesatuan Usaha (Economic Entity)
Di dalam konsep ini, perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.  Atau dengan kata lain perusahaan dianggap sebagai ‘unit akuntansi’ ang terpisah dari pemiliknya atau dari kesatuan usaha lain.  Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemegang saham atau pemilik.  Dengan anggapan seperti itu, maka transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik dan oleh karenanya maka semua pencatatn dan laporan dibuat untuk perusahaan tadi.  Kesatuan usaha akuntansi bisa berupa badan usaha (PT, Firma, CV,dll), bagian usaha tertentu (divisi, department, dan organisasi non profit.
  • Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan
Konsep ini mempunyai asumsi bahwa alat ukur paling baik untuk aktiva dan kekayaan perusahaan (equity) serta perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya adalah uang. Asumsi ini mengakibatkan laporan keuangan hanya mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat diukur dengan uang.  Biasanya, asumsi ini dibatasi pada transaksi-transaksi usaha yang terjadi.  Pencatatan traksaksi dengan menggunakan ukuran mata uang pada saat terjadinya suatu transaksi disebut pencatatan yang didasarkan pada biaya histories.  Dasar ini digunakan dengan suatu anggapan daya beli unit moneter yang dipakai adalh stabil dan perubahan-perubahan daya beli yang terjadi tidak akan mengakibatkan penyesuaian-penyesuaian.  Tetapi, jika terjadi perubahan daya beli yang mencolok (terutama dalam keadan inflasi) maka laporan keuangan yang disusun dengan dasar biaya histories akan memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan keadaan, dan dengan demikian kegunaannya akan berkurang.  Oleh karena itu jika ada perubahan harga pasar tidak dianggap sebagai transaksi usaha sehingga tidak dicatat dan dilaporkan.
  • Periode Waktu (periodicity/time period)
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode yang satu ke periode yang lain dengan volume dan laba yang berbeda.  Untuk itu, informasi keuangan harus diberikan secara berkala/disajikan untuk periode-periode tersebut.  Misalnya, laporan keuangan disajikan secara bulanan, tahunan, triwulan, dll.  Laporan keuangan ini harus dibuat tepat pada waktunya, agar berguna bagi manajemen dan kreditur.  Ada beberapa implikasi dari pelaporan berkala itu:
      1. Perubahan aktiva dan modal perusahaan tidak selalu berarti perubahan dalam arus kas.  Jadi, ada beberapa transaksi non kas yang dicatat.  Dengan kata lain, pencatatan dan pelaporan pendapatan didasarkan atas metode akrual (accrual bases) yaitu pendapatan dicatat pada saat dihasilkan (earned) dan biaya dicatat pada saat terjadi (incurred).  Semua itu belum berarti diterima atau dikeluarkannya uang tunai (Kas).
      2. Pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu dimana dibuat laporan keuangan.  Alokasi ini dinamakan dengan taksiran-taksiran (estimates) dan penilaian.  Selisih antara jumlah-jumlah yang ditaksir dengan yang sesungguhnya terjadi jika tidak cukup berarti, akan diserap oleh periode berikutnya.  Tetapi jika selisih itu jumlahnya cukup berarti sehingga akan menyesatkan laporan keuangan periode berikutnya maka akan dilakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan periode tersebut. Contoh: alokasi biaya penyusutan, amortisasi, piutang ragu-ragu (piutang tak tertagih), dll.

Akuntansi Dan Laporan Keuangan

Definisi tersebut mengandung arti bahwa akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan dinyatakan setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian – kejadian yang setidak-tidaknya apat diukur dengan uang serta menafsirkan segalah hasilnya.

Fungsi dan Kegunaan

    Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah :

1. Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.

2. Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.

3. Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.

4. Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan

5. Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.
 
PRINSIP AKUTANSI

Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya


LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan ialah laporan yang digunakan untuk mengetahiu keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu, laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca. Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.
buku akutansi pengantarnya Pak Dhaniel Syam))

Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.

Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)

B. Bentuk Neraca

Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:

1.Bentuk skontro

Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.

2.Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.

 Bentuk Laporan Laba-Rugi

Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung

Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.

2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung

Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan


TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
          tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship)  atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:

   1. Aktiva
   2. Kewajiban
   3. Ekuitas
   4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
   5. Arus kas

Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

libya vs USA dan sekutu

INILAH.COM, Tripoli – Aksi militer gabungan yang membombardir Libya bak maut yang membayang di mata Muammar Khadafi. Namun ia selalu selamat. Benarkah puluhan perawan jadi sumber kesaktiannya?
Di tengah gegap gempitanya bombardir Barat, sudah dipastikan Khadafi aktif mencari perlindungan di negaranya. Namun, tampaknya pemimpin Libya ini tak perlu khawatir, karena ia memiliki tim pengawal pribadi khusus yang dilatih selama beberapa dekade.
Sudah merupakan rahasia umum, pengawal Khadafi itu berjenis kelamin perempuan. Namun, selain gagah dan macho, tak banyak yang tahu kalau para pengawalnya itu ternyata masih perawan!  Ya, sebanyak 40 perawan bergincu dengan senjata terkokang ini selalu siap berada di sekeliling Khadafi.
Dayang-dayang penjaga ini mengenakan kacamata keluaran desainer ternama, memakai bot militer berhak tinggi dan tak lupa mengenakan seragam kamuflase. Tapi jangan mudah tertipu. Meski tampil cantik dan seksi, semua perempuan ini adalah pembunuh terlatih.
Benak kita langsung tertuju pada Women’s Military Academy yang didirikan Khadafi di Tripoli pada 1979 silam. Akademi ini dibentuknya sebagai simbol emansipasi wanita.
“Saya berjanji kepada ibu untuk memperbaiki kondisi perempuan di Libya,” ujar Khadafi saat mendirikan akademi tersebut. Ibunya adalah seorang perempuan biasa yang buta huruf dari suku Badui Arab. Adapun ia lahir di tengah penjajahan Italia atas negaranya.
Beberapa pengunjung asing yang sempat diberi akses mengintip akademi itu memberi kesaksiannya. Di blok akademi bergaya Sparta, ada sekitar 100 perempuan yang dilatih teknik membunuh ala pasukan elit, siang dan malam, selama tiga tahun. Mereka dibangunkan setiap pukul 04.30 subuh, kemudian melakukan pemanasan dengan jogging selama satu setengah jam.
Setelah itu, mereka masuk ke kelas-kelas. Beberapa dilatih menerbangkan jet tempur MIG. Lainnya belajar seni bela diri, bahkan menembakkan granat berpeluncur roket. “Pelatihan itu melibatkan semua kemampuan tentara. Mulai dari persenjataan, bertempur dengan tangan kosong, hingga telekomunikasi,” ujar Jane Kokan, jurnalis Kanada yang pernah mendokumentasi aktivitas ini pada 1995.
Sementara Doug Sanders, jurnalis Kanada lain yang pernah mendapat izin serupa pada 2004, menuliskan pengalamannya di blog. Ia meyakini, bodyguard elit perempuan yang juga dikenal sebagai ‘Protectors of the VIP’ ini merupakan simbol.
“Ini gambaran pikirannya yang idiosyncratic dan enigma revolusi di sebuah negara Muslim, dimana perempuan dalam kehidupan sehari-hari masih jauh mendapatkan persamaan hak dan kewajiban,” tulisnya.
Siswi-siswi terbaik dari akademi itu dijuluki ‘biarawati revolusionis’. Mereka tak pernah menikah dan mendedikasikan hidupnya sepenuhnya pada ide Revolusi 1969 yang dilakukan Khadafi. Mereka dilarangan berhubungan seks dan bersumpah untuk melindungi Khadafi, bila perlu hingga ajal menjemput.
Hal ini sudah terbukti, pada 1998 lalu. Seorang seorang bodyguard bernama Aisha melemparkan dirinya ke arah Khadafi ketika militan Islam menyerbu iring-iringan Khadafi. Serentetan peluru menewaskan Aisha dan dua rekan lainnya. Namun Khadafi selamat, tanpa tergores sedikit pun. Jadi, jangan ragukan kemampuan para perempuan ini dalam menyediakan perlindungan.
Agen intelijen Barat berulangkali berusaha menggoyahkan kesetian inner circle Khadafi. Meski ada beberapa yang mengkhianati pemimpin Libya selama 41 tahun itu, tak ada satupun pengawal perempuannya yang tercatat demikian. Sekalipun ada, rezim Khadafi pasti melakukan apapun demi menjaga citra pengawal elitnya.
“Tanpa sang pemimpin, perempuan Libya tak berarti apa-apa. Ia memberi kami hidup dan saya siap mati untuknya. Ia seorang ayah, kakak dan sahabat yang bisa anda percaya. Anda takkan percaya, betapa rendah hatinya Khadafi,” ujar gadis berusia 27 tahun yang sedang dilatih di akademi tersebut, Fatia.
Banyak yang menduga Khadafi saat ini bersembunyi di luar Tripoli. Namun ia muncul di balkon Bab Al Aziziya, kompleks tempat tinggalnya yang terkena rudal beberapa hari lalu. Jet-jet pribadinya juga diyakini telah hancur, memperkecil kemungkinan ia kabur ke luar negeri. Tak ada pilihan lain bagi Khadafi, selain menyerahkan nyawanya kepada para perawan-perawan itu. Namun, sampai kapan? [ast]

Jumat, 25 Maret 2011

Transaksi, Bukti transaksi , Jurnal dan Posting

Traksaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti  faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen adalah semua kejadian yang melibatkan unser lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Pada perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian, perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan  baik terahadap kwantitas maupun kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase Request) selanjutnya  Order pembelian (Purchase Order).  Sampai disini belum ada transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian dua dokumen tersebut tersebut adalah dokumen akuntansi yang tidak termasuk dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi hanya sebagai dikumen referensi. 
Dalam proses penerimaan  barang/jasa dibuatkan  “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Surat bukti penerimaan menunjukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau biaya. Surat bukti penerimaan ini adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi. 
Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh.
Jurnal adalah catatan secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebet dan dikredit, jumlah dan keterangan ringkas. Jurnal merupakan catatan transaksi finansial yang pertama karena itu disebut juga sebagai catatan yang asli (book of original entry). Banyak ragu dengan pernyataan ini kenapa yang pertama, termasuk saya sendiri juga demikian. Selanjutnya saya menarik kesimpulan bahwa jurnal ini adalah sumber informasi untuk berbagai keperluan dalam proses akuntansi khususnya.
Jurnal mempunyai 3 fungsi  yaitu fungsi percatatan, fungsi historis dan fungsi analisis.
Terdapat Bermacam-macam Bentuk Jurnal yang dapat dipakai oleh perusahaan. Bentuk standar jurnal 2 kolom adalah bentuk yang umum digunakan digambarkan sbb:
Hal : 001
Tgl NomorBukti Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 20 001 Kas 111 5.000.000,-  
       Modal 301   5.000.000,-
           
Posting adalah pemindahan dari buku jurnal ke buku besar. Pada system akuntansi komputer Buku Jurnal dan posting  posting dilakukan secara automatics oleh komputer (auto Posting). Walaupun tidak mutlak, seorang data entry sebaiknya menguasai proses posting yang dilakukan oleh komputer agar bila terjadi kegagalan akan mudah menelusuri kesalahan yang terjadi.
Metode mengerjakan Jurnal dan Posting
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencatat Jurnal jurnal dan posting. Cara berikut adalah salah satu teknik yang hanya dapat dilakukan dengan dukungan system komputer yang terintegrasi.
Posting dilakukan langsung dari file transaksi  ke rekening-rekening buku pembantu dan lansung diprint-out  ke buku besar. Bukti transaksi terlebih dahulu diproses/dientry ke system komputer sebelum diserahkan ke bagian akuntansi.
jurnal.jpg
System komputer  dapat menggantikan sebagian besar pekerjaan akuntansi sehingga personal  hanya  meng-entry/Mencatat data transaksi sekaligus mengasilkan bukti transaksi selanjutnya Jurnal, Laporan, posting ke buku besar dan buku pembantu sampai pembuatan neraca, neraca saldo, rugilaba,  perubahan modal serta analisanya dikerjakan oleh komputer.
Proses pencatatan data jurnal pada system akuntansi komputer juga bervariasi tergantung pada prosedure dan metode serta tingkat integrated system yang diterapkan oleh pembuat program aplikasi tersebut.  Banyak program aplikasi accounting siap pakai diperjual belikan  seperti program aplikasi akuntansi komputer yang dikenal secara luas di dunia akuntansi adalah Dac Easy Accounting, MYOB, MAS dll,  namun banyak perusahaan tidak dapat menggunakan program aplikasi tersebut karena beberapa hal, antara lain masalah standarisasi, tingkat kebutuhan perusahaan terhadap informassi yang berbeda dll. Dac Easy Accounting menggunakan standarisasi negara pembuatnya (Amerika). MAS adalah product local namun apa yang terdapat dalam aplikasi banyak tidak tidak dapat mengaplikasikannya karena berbagai alasan. Untuk itu banyak perusahaan membuat program aplikasi sendiri sesuai dengan system akuntansi yang diterapkan di perusahaannya.
Dengan program ini tugas  operator  hanya  mencatat transaksi yang terintegrasi dengan subs system lain,  selanjutnya komputer akan mengolahnya sampai kesasaran akhir laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal serta analisanya.
Jurnal Khusus :   Pada perusahaan besar ternyata transaksi-transaksi yang sama terjadi berulangkali sehingga tidak efektif lagi bila dicatat setiap hari ke dalam jurnal umum. Untuk menghadapi hal tersebut, dilakukan penyesuaian bentuk Jurnal disesuaikan dengan kebutuhan. Pada jurnal khusus transaksi yang sama dalam perioda tertentu dapat dijurnal satu kali saja. Jurnal khusus memiliki kontrol intern  yang lebih baik karena transaksi telah dikelompokan, dan memungkinkan pembagian tugas sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan.
Macam-macam jurnal umum dan jumlah kolom jurnal disesuaikan dengan kebutuhan namun umumnya jurnal umum terdiri dari
Jurnal Kas, dapat dibagi atas jurnal penerimaan kas untuk mencatat penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas untuk mencatat pengeluaran las
Jurnal Penjualan, untuk mencatat penjualan kredit. Penjualan tunai merupakan bagian dari jurnal Kas.
Jurnal Pembelian, untuk mencatat pembelian kredit, pembelian tunai merupakan bagian dari jurnal kas.
Jurnal Memorial (Jurnal Umum) untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dikelompokan pada jurnal-jurnal khusus di atas misalnya ayat penyesuaian, biaya/beban penyusutan, pendapat/biaya bunga,  pendapatan/kerugian kurs. Dll.
Neraca lajur dan ayat penutup
Neraca lajur tidak diperlukan Pada system akuntansi komputer, karena semua proses penyusunan laporan keuangan (Laporan Rugi laba, Neraca, Perubahan modal serta analisanya) dapat dilakukanh oleh komputer
Pada sistem akuntansi manual, untuk mempermudah menyusunan laporan keuangan dibuat tabel untuk mencatat, meyesuaikan, menggolongkan saldo perkiraan-perkiraan buku besar yang disebut Neraca lajur (work sheet).